Morning Light

By Annisa Husna - 09.31



IDENTITAS BUKU
Judul Buku                  : Morning Light
Pengarang                   : Windhy Puspitadewi
Penerbit                       : Gagas Media
Tahun Terbit                : 2010
Jumlah Halaman          : 175 halaman

RESENSI BUKU
Novel karangan Windhy Puspitadewi ini bercerita tentang empat orang sahabat yang sedang mencari jati diri masing-masing. Dimana masing-masing dari mereka memiliki permasalahan sendiri-sendiri dalam pencarian itu. Sophie , seorang anak dari penulis terkenal, yang sebenarnya memiliki minat dalam bidang fotografi tetapi memutuskan untuk menjadi penulis seperti ibunya. Devon, pria yang gemar bermain sepak bola, saat ini dia hanya ingin bermain secara bebas tanpa ada tekanan dari ayahnya yang mantan pemain sepak bola terkenal. Agnes, gadis manis yang pandai memasak, selalu merasa menyesal atas kematian sang kakak yang merupakan anak kesayangan orang tuanya. Dan yang terakhir adalah Julian , pria yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata, ingin mengejar kakaknya yang ahli dalam bidang matematika padahal hal yang dia senangi adalah yang berhubungan dengan sejarah. Selama ini mereka berempat selalu berusaha melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak dari hati mereka. Mereka melakukan semuanya semata-mata hanya untuk mengikuti arah cahaya yang sudah ada sebelumnya tanpa menyadari cahaya dalam diri mereka masing-masing. Semua terus berpura-pura , hingga akhirnya mereka menyadari apa yang sebenarnya mereka inginkan di dalam hidup. Disamping cerita itu , Kak Windhy juga menambahkan suasana roman di dalam novel ini. Layaknya novel remaja pada umumnya , novel ini juga dibumbui oleh nuansa percintaan didalam persahabatan mereka. Tetapi mereka tidak ada yang mau mengungkapkan perasaan itu.

Secara keseluruhan isi cerita di dalam novel ini menarik untuk dibaca dan memiliki nilai moral yang bagus. Buku ini mengajarkan kepada kita , boleh saja jika kita ingin mengikuti cahaya yang akan membimbing kita menuju suatu tujuan. Tetapi jangan sampai kita terlalu disilaukan oleh cahaya itu. Karena masing-masing dalam diri kita memiliki cahaya sendiri yang mungkin bisa lebih bersinar. Tidak seperti bunga matahari yang memang diciptakan Tuhan untuk tumbuh mengikuti arah datangnya cahaya matahari. Kita sebagai manusia berhak untuk memilih jalan hidup yang sesuai dengan kemampuan kita. Jangan merasa terpaksa atau tertekan oleh sesuatu karena hidup ini sepenuhnya adalah milik kita. Yang menjadi kelebihan lain dari novel ini adalah penggunaan bahasanya yang mudah dimengerti oleh remaja sekarang. Kita dibikin penasaran dengan setiap jalan ceritanya dan menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya sehingga membuat kita tidak sabar untuk menyelesaikan novel ini dalam satu hari. Gaya bercerita Kak Windhy yang khas juga membuat kita seolah-olah masuk ke dalam ceritanya. Bagi kita para remaja yang masih bingung memilih tujuan hidup , novel Morning Light ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk membantu kita.

Source picture : google.com

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar