"Jatuh" sebuah kata yang familiar terdengar di telinga kita. Hampir semua orang pasti pernah mengalami rasanya jatuh. Entah kita sering terjatuh dari kursi sewaktu hendak belajar duduk , jatuh ketika belajar mengendarai sepeda , jatuh dari pohon sewaktu mencoba memanjat , dll. Bagaimana rasanya? sakit , itu pasti dan terkadang menimbulkan luka yang meninggalkan bekas. Lantas karena itu apakah kita takut untuk terjatuh lagi?
Sewaktu kita mulai beranjak remaja kita mengenal arti kata "jatuh" semakin beragam. Jatuh cinta , jatuh hati , dll. Bagaimana rasanya jatuh yang satu ini? beda dari yang lain bukan? tapi tetap satu , akan menimbulkan bekas entah itu bekas luka ataupun yang lainnya.
Coba sekarang kita lihat diri kita yang mulai beranjak dewasa sudah berapa kali kita terjatuh? seberapa sering kita merasakan sakitnya jatuh? bahkan hal kecil sekalipun bisa membuat kita terjatuh. Banyak omongan orang yang sering kita dengar sewaktu kita terjatuh , misalkan , "makanya hati-hati biar nggak jatuh" , "fokus dong gara-gara ga fokus jatuh kan" , "Yang sakit yang mana? berdarah nggak" , dan masih banyak lainnya. Bukankah itu semua bukti bahwa setiap kita terjatuh masih banyak orang yang peduli dengan keadaan kita? entah itu dengan nada kesal , marah , lembut atau yang lainnya pada intinya sama, mereka peduli dengan kita. Lalu kenapa selama ini kita hanya menutup mata ketika terjatuh , hanya mengeluh dan mengeluh. padahal sebenarnya banyak sekali hikmah yang sebenarnya bisa kita ambil.
"Semakin sering seseorang terjatuh dia akan semakin kuat"
Jangan pernah kita merasa lelah ketika terjatuh , jangan pernah kita terus menerus mengeluh ketika terjatuh , seandainya kita terjatuh hal yang perlu kita lakukan adalah bangkit dan berdiri lagi . Entah seberapa besar sakit yang akan kita terima sewaktu terjatuh , jangan pernah takut untuk terjatuh. Itu hanya sebagian kecil luka yang akan kita dapatkan selama hidup kan? :)
1 komentar
memotivasi husna ....... :)
BalasHapus